Sabtu, 21 Januari 2012

P'NAM...

she just 'melas' girl like me...

100 Impian


Alkisah (aduuh kayak dongeng aja) ada seorang pemuda yang bernama si Umay (bukan Siomay lho ya). Ia adalah pemuda yang tampangnya cukup cakep, tapi culun punya. Kini ia menjadi maba (kalau gak tau artinya maba : mahasiswa baru) di salah satu universalitas… eh… universitas terkenal di Kairo. Seberapa terkenalkah?? Entahlah, tanyakan saja pada Umay :p. Yup, gimana gak bangga jadi (calon) mahasiswa disana. Of course, he’s so excited!

Yang namanya mahasiswa baru pasti musti, kudu, dan wajib mengikuti kegiatan OSPEK. Nah, di hari pertama OSPEK,, Umay dan semua anak-anak maba lainnya diperintahkan (wow) untuk menulis 100 impiannya dalam selembar kertas dan menempelkannya di dindingnya kamarnya masing-masing (hehehe). Niscaya –kata kakak panitia OSPEKnya- bila kita membaca semua impian tersebut satu persatu setelah sholat dan sungguh-sungguh mendoakan agar impiannya terwujud, maka Insya Allah akan terwujudkan lho. And, what happened? Tidak sedikit maba yang protes untuk melakukan itu karena mereka menganggap itu hanya membuang-buang waktu saja. Kecuali Umay, ya, dia tetap menuruti dan melaksanakan segala perintah para kakak panitia OSPEK. Tragisnya, tiap kali teman-teman Umay melihat kertas milik Umay (yaiyalah, masa’ kertas milik Joko?) yang berisi impian-impian Umay, teman-temannya selalu menertawakan dia. Mereka berpikir bahwa : kurang kerjaan banget sih nulis gituan, kayak anak kecil aja…

Tapi keadaan berubah (jeng.. jeng.. jeng..) sejak negara api menyerang.. eh nggak ding, sejak satu persatu impian Umay terwujud, bahkan melebihi apa yang ditulis Umay. Misal, Umay menulis agar ia menjadi yang paling terbaik di kelasnya. Namun yang terjadi malah ia paling terbaik di kampusnya! Subhanallah… begitulah seterusnya. Banyak sekali impiannya yang menjadi kenyataan. Eits, namun itu semua tergantung pada kita, apa kita mau berusaha dan berdoa untuk mewujudkan impian kita. Dan pastinya, terwujud-atau-tidaknya impian kita yang menentukan adalah Yang Maha Kuasa. Allahuakbar..! :D

writed by : bebek (gue) and cumii (mamay)

Mading Mading Di Dinding -_-

Yap, berhubung aku cewek imud *plak* eh maksudku -mantan-anak jurnalistik di esempe empat malang tercintah, otomatis menghasilkan karya-karya 'unyu' dunk. well yea, pas kelas 8 dulu aku ikut ekstra jurnalistik geto. tapi nggak terlalu niat-niat amat sih, hehe. langsubg aja deh, ini 3 poto dari sekian mading yang aku buat. hasilnya nggak bagus-bagus amat, i sure, aku menyadari. tapi aku puas kok :) soalnya ituh hasil kreativitas murni team mading dari team aku. bahkan ada yang dilombakan dan alhamdulillah-wasyukurillah-sesuatu #-_- kami dapet juara 3! yow, itu lomba pertama aku, dan mungkin yang terakhir untuk saat ini --a

this is it, poto-poto dari beberapa hasil mading aku...
autolibrary-----iseng dikala masa pembuatan u.u

best day ever ~
who will i be? (ini mading pertama aku :D)
iseng lagi :p




nggak jelas ya? hehehe, harap maklum kameranya jelek u.u
.
okey, it's time to say gudbaaaay :* :* :* #gejeh--

Rabu, 18 Januari 2012

KEBODOHAN PROFESOR

Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos Terjawab Sudah

Albert Einstein
Artikel ini ga sengajaa aku temuin di flashdisk temen akuu :p.. jadi ga tau sumber aslinya deh, hehehe... so, langsung aja yaaa...

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,




ALBERT EINSTEIN

holaaaaa ~

well,ini blog kedua aku. yang pertama kagak bisa dibuka => http://afifauliya.blogspot.com/
oleh karna itu, jangan lupaa follow n comment yaaa *-_-*

wellcum n selamat menikmati ajah deh~

.
.
salam cinta dari pemilik blog :p

 DANBO ^.^